Minggu, 29 Juni 2014

Hakikat Menulis



MAKALAH
HAKIKAT MENULIS


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Menulis merupakan hal yang sangat penting bagi kita, terutama bagi seorang mahasiswa. Dalam perjalanan kami menjadi seorang mahasiswa, keterampilan berbahasa yang satu ini selalu diperlukan selama kita  menjadi seorang mahasiswa dan sampai menjadi seorang pendidik. Sebagai contoh dalam menulis makalah untuk tugas mata kuliah dan menulis skripsi, menulis sangat berperan penting sebagai bekal kami untuk menyampaikan pikiran dan gagasan mahasiswa pada saat kami kuliah maupun ketika kelak kami menjadi seorang pendidik. Menulis itu sangat penting karena setiap hari kita pasti akan melakukan yang namanya menulis.

Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Sebagai suatuketerampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkannya dalam formulasi ragam bahasa tulis dan konvensi penulisan lainnya (Suparno dan Yunus, 2004: 26).

Penguasaan bahasa dan penguasaan menulis dalam penulisan merupakan faktor penting yang harus diketahui sejak awal. Aspek bahasa dalam menulis terkait dengan sikap, pembaca, dan tujuan. Sikap, pembaca, dan tujuan akan mempengaruhi bagaimana menulis kalimat, pilihan kata, dan gaya bahasa. Penguasaan bahasa dan penguasaan menulis yang baik akan mempermudah memilih yang akan digunakan sebagai media tulisannya.




1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan bahwa masalah-masalah yang akan dijelaskan pada penulisan makalah ini adalah :
1.      Apakah Hakikat Menulis?
2.      Apakah Pengertian dan Unsur-unsur Menulis?
3.      Bagaimana Asas-asas Menulis yang Baik?


1.3    Tujuan
Tujuan menulis bisa untuk menjelaskan, melaporkan fakta, mempengaruhi sikap pembaca. Karena itu tujuan menulis terkait dengan apa yang dipilih penulis untuk menyajikan isi tulisan.
1.      Agar kita menengetahui hakikat  dan unsur – unsur menulis yang baik.
2.      Supaya kita dapat mengetahui asas – asas menulis yang baik.

1.4     Manfaat
1.      Agar pembaca bisa memahami
2.      Pembaca bisa mengetahui hakikat, masalah dan tahapan dari menulis
3.      Memperdalam tentang menulis



BAB II
KAJIAN TEORI
A.    Hakikat Menulis
Seseorang dengan menulis dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Tarigan (1982:21) mengatakan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan gambaran tersebut. Senada dengan Tarigan, Nurudin (2007:4) menyebutkan bahwa menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Definisi menulis ini mengungkapkan bahwa menulis yang baik adalah menulis yang bisa dipahami oleh orang lain, sedangkan Wiyanto (2004:1-2) menyebutkan bahwa menulis mempunyai mempunyai dua arti. Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Bunyi-bunyi yang dirubah itu bunyi bahasa (bunyi yang berasal dari alat ucap manusia). Kedua, kata menulis mempunyai arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Gagasan yang telah ditulis kemudian ditampung oleh pembaca dengan cara membaca.
Akhadiah (1988:2) mengatakan bahwa kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Untuk menulis karangan yang sederhana, secara teknis seseorang dituntut memenuhi persyaratan dasar seperti menulis karangan yang rumit. Suparno (2007:13) mendefinisikan bahwa menulis sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat: penulis sebagai penyampai pesan (penulis), pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan dan untuk menyampaikan pesan (komunikasi) melalui bahasa tulis sebagai alat atau medianya, sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat, yaitu: penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.

B.     Pengertian Menulis
Apa itu menulis?
Menulis adalah sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Dalam pengertian yang lain, menulis adalah kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dan berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Dengan demikian, dapat kita tegaskan bahwa pengertian menulis adalah kegiatan seseorang untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh pembaca.

Menurut KBBI, pengertian menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan isi hati si penulis ke dalam bentuk tulisan, sehingga maksud hati penulis bisa diketahui banyak orang orang melalui tulisan yang dituliskan. Kemampuan seseorang dalam menuangkan isi hatinya ke dalam sebuah tulisan sangatlah berbeda, dipengaruhi oleh latar belakang penulis. Dengan demikian, mutu atau kualitas tulisan setiap penulis berbeda pula satu sama lain. Namun, satu hal yang penting bahwa terkait dengan aktivitas menulis, seorang penulis harus memperhatikan kemampuan dan kebutuhan pembacanya.

                        Menurut  kami Menulis berarti, menyampaikan suatu pendapat, gagasan, ide yang ada dalam otak kita dan menuangkannya kedalam suatu media atau tulisan agar dapat dibaca oleh semua pembaca. Dengan menulis kita juga dapat berkreativitas dan dapat mengembangkannya lewat sebuah tulisan. Tidak banyak orang yang suka menulis karena mereka merasa tidak memiliki bakat untuk menulis serta tidak tahu bagaimana dan apa yang akan ditulis.
Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus memulai latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Dalam kehidupan modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa keterampilan menulis merupakan ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Sehubungan dengan hal ini, ada seorang penulis yang mengatakan bahwa “menulis” dipergunakan melporkan atau memberitahuan, dan mempengaruhi, dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas. Kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.(Morsey,1976:122)

                          
Ø  Definisi menulis menurut para ahli ;

Menurut Djuharie (2005:120) menulis merupakan suatu keterampilan yang dapat dibina dan dilatih. Pranoto (2004:9) menulis berarti menuangkan buah pikiran kedalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan.
Menurut Henry Guntur Tarigan (1986:15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai. Burhan Nurgiantoro (1988:273) menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif , yaitu aktivitas yang menghasilkan bahasa.
                                           
C.    Unsur-unsur Menulis
Menulis sebagai kegiatan berbahasa tulis meliputi empat unsur, yakni sebagai berikut ;
(1) Gagasan                
Dalam hal ini, gagasan adalah ide, opini, pengalaman atau pengetahuan yang diungkapkan oleh penulis.
              
(2) Ekspresi
Ekspresi adalah pengungkapan gagasan yang dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Pengungkapan gagasan dapat dibedakan atas empat bentuk, yakni sebagai berikut.
a. Pemaparan, yaitu bentuk pengungkapan yang menyajikan penjelasan tentang suatu subjek secara sistematis, analitis, dan logis sehingga pembaca memahaminya dan bertambah pengetahuannya.
b. Pemerian, yaitu bentuk pengungkapan yang menggambarkan suatu objek dengan berbagai hasil pengamatan penulis yang diperolehnya melalui alat-alat inderanya. Objek yang dimaksud adalah benda-benda seperti orang, tempat, pemandangan, lagu merdu, bunga, sejenis hewan, tumbuhan, suasana, dan sebagainya.
c. Penceritaan, yaitu bentuk pengungkapan yang menyampaikan peristiwa-peristiwa yang dijalin sedemikian rupa menurut urutan waktu atau tempat kepada pembaca dengan maksud meninggalkan kesan tentang perubahan-perubahan sesuatu yang terjadi mulai dari awal hingga akhir cerita.
d. Pembahasan, yaitu bentuk pengungkapan yang membahas atau membicarakan sesuatu dengan menggunakan fakta-fakta atau argumen-argumen sehingga pembaca meyakininya dan mengubah pikiran, pendapat, atau sikapnya sesuai dengan yang diharapkan penulis.

(3) Tatanan
Tatanan adalah aturan atau tata tertib pengembangan dan penyusunan gagasan yang biasa dipedomani penulis.

(4) Sarana
Sarana adalah alat untuk menyampaikan gagasan, yaitu bahasa tulis yang terutama menyangkut kosakata, tata bahasa, cara menggunakan bahasa yang efisien dan efektif, dan ejaan. Agar kompeten menyampaikan gagasan secara tertulis, seseorang harus mampu menerapkan kaidah-kaidah ejaan, memiliki kosa kata yang memadai, mampu mengaplikasikan kaidah-kaidah bahasa, mampu menulis kalimat efektif, mampu mengembangkan paragraf yang baik, dan memiliki kemampuan bernalar.

a.                         Asas-Asas Menulis
Asas-asas menulis dijelaskan oleh Nuruddin (2011:39-46) Dalam presentasinya, ia memberikan contoh kalimat yang berbunyi “Ayah  orang ini adalah ayah anak saya yang ayahnya sedang sakit diobati anak  tetangga saya”. Pada kalimat tersebut, siapakah orang yang dimaksud? Berdasarkan contoh tersebut, kegiatan menulis memerlukan asas-asas menulis yang dijelaskan berikut ini ;
1.    Kejelasan (clarity).
Asas kejelasan memberikan kemudahan bagi pembaca. Tulisan penulis dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Tulisan tidak menimbulkan salah tafsir. Ide tidak samar-samar atau kabur. Mengutip pendapat HW Fowler, asas kejelasan tampak pada tulisan yang menggunakan kata umum, bukan kata khusus. Tulisan juga bersifat konkret (bukan abstrak), tunggal (bukan panjang lebar), pendek (bukan panjang), menggunakan bahasa sendiri (bukan bahasa asing).

2.     Keringkasan (consiseness).
Asas keringkasan harus diperhatikan penulis agar tidak membuang-buang waktu pembaca. Meskipun demikian, bukan berarti tulisan harus pendek, melainkan tidak menggunakan bahasa yang berlebihan. Tidak menghamburkan kata secara semena-mena, tidak mengulang, tak berputar-putar dalam menyampaikan gagasan.

3.     Ketepatan (correctness).
Asas ketepatan dapat menyebabkan asumsi penulis mengalami titik kesamaan dengan pembaca. Suatu penulisan harus dapat menyampaikan butir gagasan kepada pembaca dengan kecocokan seperti yang dimaksud penulisnya. Artinya, tidak terjadi kesalahan berasumsi hingga menimbulkan kesalah artian oleh pembaca. Akibatnya, pesan penulis tidak dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.

4.     Kesatupaduan (unity).
Kesatupaduan gagasan pokok dalam tiap paragraf harus diperhatikan menulis dalam menguraikan gagasan/pikiran. Pembaca dimudahkan dalam menangkap ide-ide penulis. Ide-ide utama dapat dengan mudah ditangkap oleh pembaca dengan bantuan ide-ide penjelas.

5.     Pertautan  (coherence). Antarbagian tulisan harus bertautan satu sama lain (antar-alenia atau kalimat). Tautan-tautan ini mempermudah pembaca untuk menangkap gagasan yang disampaikan penulis.

6.     Penegasan (emphasis).
Adanya penonjolan atau memiliki derajat perbedaan antar bagian dalam tulisan memberikan kemudahan kepada pembaca dalam menangkap tekanan ide-ide tertentu. Dengan demikian, ide-ide besar yang dimiliki penulis dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.



BAB III
 PENUTUP

Kesimpulan
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan dan juga sebagai media menyampaikan pesan (komunikasi),  melalui bahasa tulis sebagai alat atau media berkomunikasi secara tidak langsung, sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca. Contohnya : kita ingin protes kepada Bapak gubernur tidak mungkin kita bisa bertatap muka dengan Bapak Gubernur. Dengan adanya surat yang kita tulis kita bisa menyampaikan pikiran kita atau informasi yang ingin kita sampaikan kepada beliau.  Bukan hanya itu saja, menulis juga ada manfaatnya yang begitu besar, kita dituntut agar lebih kreatif, percaya diri, berani dan mampu menemukan sebuah informasi atau karangan yang bisa membantu pengembangan kreativitas kita.






DAFTAR PUSTAKA
  • Rosidi, Imron. 2009. Menulis, Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius.
  • Tarigan, Henry Guntur.1994. Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.


2 komentar:

  1. maka;h yang bagus kak :v
    menurut kak afik apakah semua orang berkesempatan untuk bisa menulis?

    BalasHapus